Perbedaan
Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Beberapa
hari terakhir ini gaung Kurikulum 2013 yang diresmikan pertengah Juli 2013
terdengar kembali. Lewat pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,
Anies Baswedan yang menegaskan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan sedangkan saat
ini kembali kepada Kurikulum KTSP tahun 2006. Kebijakan ini tentu menimbulkan
pro dan kontra di kalangan masyarakat terlebih juga Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhammad Nuh yang menginisiasi Kurikulum 2013. Nah agar kita lebih
bijak mari kita lihat Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006
berikut.
Perbedaan
Kurikulum 2013 dan KTSP 2006
Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
“Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.” KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007:17).
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi
pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan
yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut
ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
A.
Perbedaan
umumnya
No
|
Kurikulum 2013
|
KTSP
|
1
|
SKL
(Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang
bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013
|
Standar
Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah
itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23
Tahun 2006
|
2
|
Aspek
kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
|
lebih
menekankan pada aspek pengetahuan
|
3
|
di
jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
|
di
jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
|
4
|
Jumlah
jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
|
Jumlah
jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding
Kurikulum 2013
|
5
|
Proses
pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
|
Standar
proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
|
6
|
TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
|
TIK
sebagai mata pelajaran
|
7
|
Standar
penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
|
Penilaiannya
lebih dominan pada aspek pengetahuan
|
8
|
Pramuka
menjadi ekstrakuler wajib
|
Pramuka
bukan ekstrakurikuler wajib
|
9
|
Pemintan
(Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
|
Penjurusan
mulai kelas XI
|
10
|
BK
lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
|
BK
lebih pada menyelesaikan masalah siswa
|
B.
Di
tinjau dari prosesnya
1.
Pada
KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor,
dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar
nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya
siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.
2.
Kurikulum
2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual),
psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada
tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya.
3.
Aspek
standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di
kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6
mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap
ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi
beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran
tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian
berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4
jam dalam 1 minggu.
4.
Standar
proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan
pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan
pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju
kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada
awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered
leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered
leaning).
5.
Perubahan
standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung
menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada
kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya
akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.
C.
Di
tinjau dari penilaiannya
- Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 memuat sejumlah
permasalahan diantaranya:
1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis
kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
2. Kompetensi belum menggambarkan
secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi,
pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan),
belum terakomodasi didalam kurikulum.
4. Kurikulum belum peka dan tanggapan
terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun
global.
5. Standar proses pembelajaran belum
menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
6. Standar penilaian belum mengarahkan
pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara
tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
7. Dengan KTSP memerlukan dokumen
kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
- KTSP 2013
1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa
depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis
pengetahuan.
2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi
kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara
yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda.
3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis
ujian, dan kejolak sosial.
4. Persepsi publik yang menilai
pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
D. Di tinjau dari esensialnya
- Kurikulum 2013
1. Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan)
2. Mata pelajaran dirancang terkait
satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi
inti tiap kelas.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela
maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)
4. Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dll
5. Bermacam jenis konten pembelajaran
di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated
curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak
konten pembelajaran lainnya.
6. Tematik integratif untuk kelas I –
IV SD
7. TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.
8. Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of knowledge
9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada
mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan pendalaman minat.
10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran
wajib yang sama terkait dasar – dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11. Penjurusan di SMK tidak terlalu
detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan
pendalaman.
- KTSP 2006
1. Mata pelajaran tertentu mendukung
kompetensi tertentu
2. Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
3. Bahasa Indonesia sejajar dengan
maple lain
4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan berbeda
5. Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah (separated curriculum)
6. Tematik untuk kelas I – III SD
(belum terintegratif)
7. TIK adalah mata pelajaran sendiri
8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
9. Untuk SMA, ada penjurusan sejak
kelas XI
10. SMA dan SMK tanpa kesamaan
kompetensi
11. Penjurusan di SMK sangat detil
(sampai keahlian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar